Pengikut

Rabu, 16 Desember 2020

PERGERAKAN MAHASISWA PAPUA DAN DUNIA KAMPUS

 

 

 

 

 

 Penulis sebagai Mahasiswa Papua yang untuk sementara sedang studi tepat Malang jawa Timur. 


 

PERGERAKAN MAHASISWA PAPUA DAN DUNIA KAMPUS


Oleh: Arinus Wamang


Mahasiswa sebagai Agen Perubahan (Change  of agent) karena peran mahasiswa sebagai pemegang kunci revolusi untuk memajuhkan suatu  bangsa dan negara. Di negara mana saja yang selalu menjadi rujukan dan paling terdepan dalam sejarah perjuangan suatu bangsa merupakana pergerakan anak muda. Karena sejarah dunia adalah sejarah orang mudah, yang sering kali kita jumpai cerita-cerita historis dalam perjuangan pemebebasan dari penjahan-penjahan negara-negara bagian barat. Pergerakan mahasiswa di masa orde baru dan lama identik jahu berbedah dengan mental anak mudah sekarang dalam membela keebenaran dan menghidupi ketidakadilan di negeri mereka, sehingga menggamati pergolakan pergerakan mahasiswa dimana-mana sering di jadikan Lemabaga atau institusi yang mereka masuk melalui ketentuan-ketentuan teretentu. Merupakan perkara yang bagi mereka cukup serius yang sejatinya diprioritaskan. Jika melihat pergerakan di kampus ada banyak hal yang mengancam mereka sehingga mahasiswa itu terus dituntut untuk mengikuti setiap keputusan kampus dan organisasi daerah (Ordah).

Negara Indonesia juga banyak tokoh-tokoh Nasional mudah yang banyak melakukan pergerakan demi membela ketidakadilan di negeri yaitu,Tan Malaka sebagai bapak republik dan Soe Hok Gie Mahasiswa aktivis tahun 1962-1969. Mereka ini adalah anak mudah yang banyak membelah kebenaran demi berpihak pada penyelamatakn kemanusiaan Inonesia. Karena para kaum mudah indonesia dulu memebla-membela buru dan kaum tani, atas kekejaman yang dilakukan oleh penguasa untuk kepentingan pabrik-pabrik (Saham) maka hasil dari perjungan mereka Indonesia bisa merdeka. Penulis mengamti pergerakan mahasiswa papua di era milenial ini, jadi hanya menuliskan artikel pendek ini agar, penulisan ini boleh menjadi sesuatu insturmen yang menjadi bahan bahan bacaan.

Ditinjau kembali rana mahasiswa Papua yang sering disebut agen perubahan atau masa depan papua merupakan aset terpenting yang perlu dipelihara oleh bangsa dan negarannya. Karena melihat Papua ke depan ada di tangan mahasiswa dan anak mudah. Untuk meluruskan hal ini menjadi peran penting bagi mereka dibangun melalui organisasi dan diskusi ilmiah, yakni membangun mental revolusioner, serta melakukan aksi. Lihat sekarang, permasalahan apa yang terjadi di papua sejak hadirnya Freeport apakah sudah menjadi sajian diskusi! Apakah eksploitasi lingkungan kelapa sawit juga didiskusikan! Dan nduga berdarah tahun 2018. Semuanya itu hampir tidak dijadikan menu pokok diskusi Generasi Papua. Penyebab tidak adahnya membangun diskusi sehingga  terjadi krisis anak mudah yang mau berpikir tentang perkara daerah. Karena pergerakan mahasiswa sekarang menjadi mental penguasa, mental pejabat dan mental  korupsi, bukan bersosial dan membangun kemanusiaan.

Halnya tidak bisa membela kebenaran tetapi, sebenarnya mengetahui apa yang baik, tapi tidak melakukannya, karena itu adalah sikap pengecut dan paling buruk. Mahasiswa papua juga perlu dilatih untuk memiliki banyak jawaban alternatif sehingga dalam membereskan masalah bukan dengan jalan linear melainkan dialekti. Itu sebabnya membuka jiwa pantasi komunikasi yang tidak mementingkan diri sendiri. Matikan gerakan mahasiswa itu timbul dari rasa takut dan sifat penjajahan yang masih terpelihara. Apakah ini yang disebut agen perubahan! Sama halnya banyak jujursan hukum, kedokteran dan arsitektur belum tentu memanusiakan oran lain, kalau kejarnya IP, Gelar dan Toga. Ada kutipan dari salah satu mhahasiwa Indonesia “ Dalam segi ini ada suatu kesadaran bagiku. Betapa beratnya dan sukarnya perjuangan menuju kebenaran betapa giginya dekaden-dekaden ilmiah bertahan dan rumput-rumput prasangka akan mudah bertumbuh sedang pohon keberanian begitu sukar. Tetapi hendaknya aku selalu mengingat kata-kata Sahjrir “Penderitaanku hanyalah sebagian kecil saja dari pnderitaan berjuta-juta rakyat.yang lain’’ dan perjuangan untuk melawan pandangan ilmiah hanya sebagian kecil saja dari perjuangan ini sepanjang waktu dan di sepanjang muka bumi.

Ketakutan itu tidak bersunber pada keadaan tapi sutuasi wacana yang berkembang. Maka pilihan gerakan mahasiswa Papua untuk berjuang pada tujuan di atas sudah benar secara posisi. Kemudian, pada tingkat aksi, dibutuhkan upayah yang aktif dan terus menerus untuk memperluas pergerakan karena itu adalah tugas gerakan mahasiswa untuk mengantarkan soal itu hingga menjadi sebuah ombak. Jadi pentingnya membangun diskusi-diskusi ilmiah dan mengdahkan bedah buku di orgnasiasi daerah. Maka perlu juga ada kader-kader yang meluruskan pergerakan mahasiswa papua dalam bangun kesadaran untuk mengkritisi persoalan-persoalan papua. Menemukan gagasan kolektif, utama karena itu yang menjadi pendorong utama pergerakan mahasiswa dalam menunjung tinggi harkat dan martabat papua ke depan. Agar melawan kapitalis, dan perusahaan asing sebab ulah dari pada mereka sudah memperkosa alam dan eksploitasi lingkungan di papua.


Tujuan hadirnya dunia kampus adalah sebuah Lembaga Pendidikan tinggi riset yang memberikan nilai kepada mahasiswa/i yang belajar, dalam menentukan kualitas belajar dan tugas-tugas yang diperoleh dari kampus guna memajukan mahasiswa untuk mencapai cita-cita dan masa depan. Kampus juga memberikan ketentuan-ketentuan pada mahasiswa baru dan lama, dalam menunjang nilai-nilai bersosialiasi antara lingkungan kampus serta kegiatan yang dilakukan untuk mendukung prosedur kampus. Sehingga melaluinya Kampus  dapat menciptakan pemimpin-pemimpin andal yang mampu menyesuaikan diri dengan dinamika kehidupan di tengah masyarakat, negara dan dunia.  Maka saya sebagai Penulis Artikel Pendek dengan Judul “Pergerakan Mahasiswa Papua dan Dunia Kampus” akan memberikan pengalaman yang saya dapat melalui proses pengenalan dunia kampus. 



Alkisah’’Semenjak Saya belum mengenal Kampus, Saya berangkat dengan latarbelakang keluarga yang sederhana  dari kampung halaman saya di Papua, saya tidak tahu kampus yang saya akan masuk untuk menempuh Pendidikan tinggi, karena yang saya pikirkan dalam benak adalah nama kampus, itu menjadi responsif walaupun saya tidak menduga dan tidak tahu. Sembari berjalannya waktu sayapun mendapat salah satu Kampus Perguruan tinggi di Pulau Jawa, tepat di kampus Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur. Saya dapat Brosur dari Kampus tersebut, sehingga saya tertarik dengan Kampus ini, maka dengan semangat dan inisiatif saya mengiluti test Online dengan syarat-sayarat yang ditentukan dari kampus. Kemudian, melalui proses ini Nama saya tembus melalui jalur online dan diterima dari pihak kampus, setelah saya diterima dari Kampus banyak hal yang saya Pelajari dan mengikuti karena sebagai Mahasiswa plonco (Calon Mahasiswa yang sedang menggikuti Kegiatan Kampus). Awalnya saya berangkat dari kampung halaman sebagai Status Tapula Rasa artinya (Sejenis Kertas Kosong) namun melalui pengenalan Lingkungan kampus dan mendapatkan materi-materi  yang saya ikuti maka sayapun memiliki Stimulus yang dapat merespon kegiatan-kegiatan itu. Hal-hal yang belum perna saya pikirkan Setelah mengikuti setiap proses belajar di lingkungan kampus saya diperkenalkan dan dipertemukan juga dengan teman-teman dari berbagai, Ras,Suku,Bahasa,dan Budaya di Indonesia. 

Sembari berjalannya waktu setelah saya mengikuti proses di kampus, banyak kegiatan-kegiatan positif yang saya ikuti dan merasakan sedikit perubahan dalam diri saya, dan saya berpikir bhawa guna hadirnya Kampus dapat memberikan Pendidikan tinggi riset kepada Mahasiswa dalam menanam benih yang hasilnya akan bermanfaat nanti. Setelah saya mengenal kampus dan berpikir bawah melalui kampus Mahasiswa Memiliki Intelektual artinya, Memiliki Wawasan,Cerdas,Berilmu dan Berpengetahuan. Jadi disinilah saya menyadari bawah jawaban atas semua Perjuangan peri dan suka-duka ini untuk mendapatkan sesuatu yang belum saya pikirkan sebelumnnya tentang dunia kampus karena mencapai hal ini tidak datang dengan sendirinya tanpa Stimulus dan respon saya terhadap objek-objek yang ada faedahnya. Meskipun tidak pernah memikirkan dalam kehidupan nyata kalau saya akan menemukan kampus yang memberikan arah tujuan dan masa depan. Karena memperoleh semuanya harus ada usaha dan kerja keras maka jawaban itu bisa didapat oleh siapaun dia yang mau belajar sunggu-sunggu dan berusaha.

Kesimpulannya bhawa, dari pengamatan kita memahami bagaimana rakyat Papua berbelenggu dalam kekerasan struktural-struktural politik, ekonomi maupun sosial maupun kebudayaan. Sejarah masa lalu memberikan gambaran atas pelanggan HAM yang masih tertanam dalam memori kolektif rakyat Papua. Oleh karena itu untuk merebut keadilan kita tetap lawan, dengan adanhya Demokrasi di atas negeri ini.

Penulis adalah mahasiswa Papua yang sedang Berkuliah mencoba menuliskan artikel dengan Judul “Pergerakan Mahasiswa Papua dan Dunia Kampus’’ ini agar setiap pembaca mendapat peran dan nilai-nilai gerakan mahasiswa dari isi penulisan ini. Semoga bermanfaat.




Sabtu, 12 Desember 2020

TEKNIK MENULIS

 

Teknik Memulai Sebuah Tulisan 

(Emai,wmangarinusw@mail.com)

 

 

1. Teknik Bercerita

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

Seminggu yang lalu, saya bertemu kembali dengan teman masa kecil dulu. Beliau terlihat begitu beda dari beberapa tahun yang lalu. Yang jelas, perbedaannya yang sekarang dengan yang dulu adalah keceriaan wajahnya. Saya melihat wajahnya begitu bersih dan bahagia. Barangkali yang menyebabkannya terlihat begitu bahagia adalah ketenangannya dalam menjalani setiap masalah yang ada dalam kehidupannya.

Saat pertemuan itu, ia tak ragu menyapa saya terlebih dahulu. Duh, begitu humblenya beliau. Tidak ubah dari masa kecilnya. Sama-sama mudah menyapa orang lain dan begitu ramah pada siapa saja. Termasuk kepada saya yang padahal sudah beberapa tahun tidak bertemu.

 

(lanjutin terus ceritanya, sampai di mana Anda merasa ceritanya telah selesai)

 

***

(setelah cerita selesai, maka ambil hikmah atau pelajaran dari cerita tersebut. Seperti di bawah ini)

Begitulah hubungan persahabatan. Walaupun sudah terpisah jauh dan sudah lama tidak bertemu, yang namanya sahabat akan tetap selalu hangat. Memberikan senyumannya, memberikan kebahagiaannya, dan memberikan apapun yang ia punya kepada kita. 

Ketika kita merasa telah memiliki sahabat yang saat kita berada dekatnya, ia selalu memberikan ketenangan pada kita. Maka, jagalah ia dengan sebaik-baiknya.

 

Note: saat menggunakan teknik menulis dengan bercerita ini, Anda boleh menggunakan subjek aku, saya, kamu, atau menyebut nama tokohnya langsung. Lebih kurang teknik bercerita ini sama seperti menulis cerpen, kemudian di bagian akhir, dituliskan hikmah dan pelajaran apa yang didapatkan dari cerita yang dituliskan.

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Teknik Percakapan

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

 

 

Ibu       : Nak, ibu boleh minta tolong sesuatu?

Anak : Kenapa, Bu?

Ibu : Ibu minta tolong dibelikan teh dan kopi di warung untuk minum bapak besok pagi. Anak : Ah, nanti saja, Bu. Saya lagi bikin tugas kuliah.

Ibu       : (ibu hanya diam)

 

(lanjutkan terus sampai Anda merasa bahwa percakapannya telah selesai)

 

***

Ingatlah, selagi kedua orangtuamu masih ada dan hidup di dunia ini, maka maksimalkanlah berbakti kepada mereka. Karena, kita tidak pernah tahu, kapan ajal dan kematian akan menjemput mereka. Jangan sesekali berkata “ah” atau membangkang kepada mereka. Bukankah kita juga sudah sering mendengarkan kalimat bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu? Itu artinya kita haruslah memaksimalkan amalan kebaikan kita kepadanya. Jangan sampai kita baru menyesal, ketika mereka telah meninggal dunia.

Note: teknik ini dimulai dengan percakapan. Apapun itu percakapannya, silakan. Setelah itu, ambil pelajaran dan hikmah dari percakapan seperti contoh yang telah saya tuliskan di atas.

 

3. Teknik Quote/Kutipan

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

 

“Yang melemahkan semangat ada dua perkara. Pertama, prasangka, kedua hati busuk.”

(Buya Hamka)

 

Memang betul bahwa semangat itu seperti iman dalam kehidupan manusia, kadang naik dan kadang turun. Ia selalu bergelombang dan tentu kita sebagai aktor kehidupan ini harus terus membuatnya menjadi seimbang.

Buya Hamka, sebagaimana seperti kutipan di atas, semangat itu bisa melemah karena dua perkara. Penyebab pertamanya adalah prasangka (buruk) kita kepada orang lain. Kedua, hati busuk kita yang tidak suka melihat orang lain berbahagia.

Note: Anda bisa mengawali tulisan dengan sebuah kutipan atau quote. Kutipan atau quote siapapun itu, termasuk bisa dengan kutipan atau quote yang Anda buat sendiri. Setelah itu, uraikan maksud tulisan Anda hingga selesai.

 

4. Teknik To The Point

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

 

Ada yang bilang kalau CINTA adalah (C)erita (I)ndah (N)amun (T)ak (A)badi. Di satu sisi, saya sepakat. Namun, di sisi lain barangkali ada hal yang harus diperjuangkan bersama.

Cinta akan menjadi tak abadi jika kita tak mampu memosisikan cinta dengan sebaik-baiknya. Cinta akan terus menjulang tinggi, jika kita bersikap dewasa kepada cinta. Sebab, cinta akan memberi segalanya. Akan membuat kita lebih bersemangat, lebih berbahagia, dan lebih optimis dalam kehidupan ini.

Namun, juga berhati-hati bahwa cinta bisa membuat kita jatuh, patah, dan kecewa.

Note: teknik to the point langsung menceritakan atau menuliskan maksud dari tulisan yang Anda sampaikan. 

 

5. Teknik Puisi

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

 

Sebelum senja kemarin, aku masih menatapmu lekat-lekat

Batang hidungmu masih terlihat jelas

Senyummu masih merekah, seulas bibirmu pun masih melengkung

Namun, kini tiada, tak ada lagi itu semua

Tepat tengah hari itu, kamu disambar bukan oleh petir

Tapi, oleh ajalmu sendiri, di atas keras dan panasnya aspal

Digiling roda-roda raksasa yang melintas

 

 Begitulah hidup, pasti akan tiba titik terakhirnya, titik yang bernama kematian. Tidak mengenal tua atau muda. Tidak mengenal sakit atau sehat. Semua pasti akan tiada.

 

Note: puisinya bebas, bisa kamu tuliskan sendiri, atau bisa menggunakan puisi penyair lain asalkan kamu cantumkan siapa yang menulisnya. Kemudian setelah itu, buatlah tulisan yang kamu tulis sendiri yang berkaitan dengan puisi sebagai pembuka tulisanmu tadi.

.  

 

 

NOTE: Lima teknik kepenulisan di atas adalah teknik yang biasa saya gunakan saat menulis buku. Jika Anda juga ingin menggunakan teknik yang sama. Silakan. Namun, jika ada teknik lain yang Anda ingin gunakan di luar teknik yang lima di atas, juga silakan. Kelima teknik kepenulisan di atas hanyalah sebagai panduan awal ketika Anda ingin mulai menulis.

 

 

PROFIL DIRI

 
 
 PROFIL DIRI
 

Nama                          : Arinus Wamang

Tempat tanggal lahir  : Kwamki-lama 13 Juni 1997

Jenis kelamin             : Laki-laki

Suku                           : Damal

Umur                          : 26 Tahun

Status                         : Mahasiswa
 
Kampus                      :Universitas Merdeka Malang (UNMER)
 
Fakultas                      : Hukum
 
Jurusan                        : S1 ilmu hukum
 
Cita_Cita                    : Pengacara
 
Hobi                           : Membaca & Menulis

Asal                            : Timika 
 
Distrik                        : Kwamki narama,
 
Jl.                                 : Amole 02, Kwamki narama, Kec, kwamkilama
 
Negara                       : WNI


 
 

Minggu, 29 November 2020

REALITAS OBJEKTIF PAPUA DALAM PRESPEKTIF HUKUM DEMOKRASI DAN KEADILAN


Oleh: Arinus Wamang

Mahasiswa Hukum

Penulis artikel :Realitas Objektif Papua Dalam Prespektif Hukum Demokrasi dan Keadilan

 

Tanah Papua adalah tanah yang kayah akan sumber daya alam, begitu tidak sebanding dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Papua juga tersimpan kandungan emas dan ekonomi yang tidak selevel dengan negara-negara dunia, salah satunnya Freeport yang menyembunyikan kandungan emas,  raja empat, minyak bumi. Dan masih banyak sumber daya alam Papua yang tidak disebutkan satu-persatu. Melihat Papua karena bermaksud agar bagaimana orang asli Papua oap, melihat Papua dengan seutuhnya secara meluas. Oleh sebab permasalahan Papua sering terjadi tidak disebabkan hanya karena faktor ekonomi, Pendidikan dan kebudayaan tetapi sebagian besar disebabkan faktor internal dan eksternal. Timbulnya gejolak-gejolak yang  modern sehingga budayah Papua tengelam, bukan saja budaya tetapi juga perkara kemanusiaan yang jarang terkunjung. Maka ekonomi dan Pendidikan di Papua seharusnya perlu ada kritik radikal, tetapi sebuah bentuk poltik yang  tak kalah sehingga memunculkan kekacauan tatanam rakyat. Menyimak bhawa ini benar-benar kapitalis garis keras, ia adalah penghambat ekonomi Papua, ada juga pendekatan tradisional kritik. Penulis mengatakan karena pendekatan tradisional kritik bisa mengubah terhadap kekerasan kapitalime di Papua yang masuk di berbagai sektor untuk menghancurkan ekonomi Papua, dimana kurang lebihnya seluruh dunia sering benci dengan kehadiran kapitalis sebab kehadiran tersebut justru merusak budaya-budaya dan perekonomian.

Sehingga untuk mengidentifikasi peradaban dan eksistensi Papua tidak bisa mengganut teori-teori yang basisnya metafor saja tetapi menyimbak persoalan Papua dari kaca mata filosopi orang Papua. Semua ini disebabkan kapitalisme, karena merombak siklus kehidupan rakyat Papua yang sebenarnya tidak harus mengalami turunan perekonomian Papua. Contoh rillnya secara tidak sengaja maupun sengaja Orang Asli Papua (OAP) menjual tanah tanpa mempertimbangkan Generasi Papua yang akan mewarisi tanah Papua. Hal demikian masuk dalam faktor penghambat kemajuan SDM Papua secara langsung di sehingga peluang bagi kapitalis sangat mudah untuk menguasai tempat. Lagi pula banyak persoalan tentang kemanusiaan Papua termasuk masalah serius yang sedang dibicarakan akhir-akhir ini, sesuai dengan Undang-Undang yang di atur dimana hak demokrasi sepenuhnya ada di tangan rakyat. Aspirasi rakyat murni tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun sebab hak berekspresi UU No. 9 Tahun 1998 sangat menjamin dalam Pasal 28 E ayat (3)dengan dasar ini siapapun manusia berhak menyampaikan pendapat di muka umum.

Sebagai perlindungan demokrasi yang mewujudkan hak-hak setiap orang. Dengan, demikian penyebab utamakan yang tidak dapat dilindungi hukum adalah hak asasi manusia, sehingga terjadinya. Ketidak percayaan terhadap hukum itu sering muncul dalam sebagian besar orang Papua, karena mereka merasakan apa yang dilakukan negara terhadap orang asli papua. Bhawa belum ada keadililan di Papua, adapun tuntutan Kemerdekaan yang dikeluarkan Orang Asli Papua halnya, karena dengan alasan kebijakan yang dilakukan tidak sesuai harapan rakyat. 

Jika kita mengamati angka kematian bagi orang asli papua sangat meningkat, beberapa kabupaten di Papua, bhakan penduduk Papua menjadi minoritas. Banyak faktor penyebab. Salah satunya kematian alami dan kematian tidak wajar, yang termasuk  dalam pelanggaran HAM. Ada pembungkaman ruang demokrasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan pada New York Agrement di mana. Indonesia merubah mekanisme  tersebut menjadi musyawara mufakat. Pelaksanaan Pepera mencatat bhawa telah terjadi manipulasi pada pelaksanaannya karena terjadi intimidasi terhahap orang papua 1963. Pergerakan mahasiswa Papua semakin direpresi. Pada masa soeharto jika kita tinjau kembali yang anti demokrasi; yang menjalankan  pemerintahan dengan tangan besi, membungkam suara rakyat Papua. Di Papua sendiri, Gerakan mahasiswa papua melakukan boikot segalah fasilitas karena kebijakan yang dilakukan kampus, akhirnya dikeluarkan dari pihak kampus. Hal demikian, sebagai bagian pelanggaran hak asasi manusia sebab sudah membungkam hak demokrasi yang sebenarnya, harus dilindungi oleh negara (Hukum). Hal demokrasi dan HAM ini berdanpak langsung pada perlawanan mahasiswa di Papua yang bertumpu pada organisasi internal kampus tersebut, sekaligus mempersempit kemungkinan kelompok perlawanan masa mahasiswa Papua.

Keadilan tidak merata karena rakyat merasa sentuhan hukum tidak ada bagi mereka, sehingga munculnya, ketidak percayaan hukum dalam benak orang papua bhawa hukum tidak begitu adil bagi sebagian besar orang papua. Banyak media yang menjelaskan tentang fakta-fakta Papua terkait, rana hukum juga menyampaikan Penegakan Hukum dan Keadilan bagi Orang Papua Masih di Persimpangan Jalan. Sebab hal tersebut, sejak mulanya, banyak kejadian pelanggaran-pelanggaran HAM di Papua. Ditamah dengan Peristiwa Rasisme Terhadap Orang Papua di Malang-Surabaya. Di cap dengan sebutan monyet, kera, gorila dll. Ada juga banyak para pemimpin Papua di edit sejajar dengan gorila, salah satunya Bung Natalis Piga. Lalu, kemudian, menyebut foto Frans Kaisepo yang ada di mata uang sepuluh ribuh sebagai monyet. Itulah tindahkan salah kaprah’’ itu menandakan pemerintah Indonesia gagal memahami kehendak rakyat. Rasa Keadilan yang hilang di Papua memberikan gambaran untuk pemerintah Indonesia agar, dapat mengambil langkah-langkah menyelesaikan persoalan Papua. Rakyat merasa bhawa belum juga tragedi berdarah, di beberapa daerah belum diselesaikan secara proses hukum. Dari segi aspirasi, sudah lama masyarakat Papua merasakan ketidakadilan, saya mengambil contoh; pertama masalah pembangunan kawasan Papuayang dapat dikatakan tertinggal dari kawasan Indonesia lainnya. Kedua, Eksploitasi sumber daya alam yang besar-besaran tapi distribusi tidak ada. Ketiga masalah deprivasi, banyak sumber daya manusia masih terbelakang di Papua. 

 

Sejak masa orde baru, Papua memang seolah hanya dieksploitasi. Kultur masyarakat yang menutup membuat pemerintah cenderung mengampangkan masyarakat Papua. Karena terlepas dari intervensi luar, masyarakat dengan kulturnya, lemah dalam memobilisasi pergerakan masa. Akibat prespektif ketidakadilan ini? Rakyat Papua berpikir pemerintah Indonesia mengekploitasi , melanggar hak asasi manusia karenanya ada keinginan sebagian masyarakatnya untuk memerdekakan diri. Adapun tuntutan masyarakat ke pemerintah Indonesia, memberikan hak penentuan nasip sendiri, sebagai bagian hak asasi manusia sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945.   Persoalan Papua lebih dipandang sebagai persoalan keamanan, dalam melindungi hak-hak orang Papua, dan bukan dipandang pembangunan.  Identifikasi perkara yang substansial bagi mereka, akan terlahir kalau penerapan hukum secara merata. Dan memberikan perlindungan hukum seadil-adilnya bagi masyarakat Papua. Rakyat mendesak disebabkan karena adanya, kebijakan pemerintah yang tidak sesuai. Oleh karenanya, dengan harapan rakyat, agar kehadiran hukum dapat memberikan Keadilan serta, rasa kemanusiaan bagi orang asli Papua.  

Penulis Sebagai Anak Asli Papua yang mengkritik kehadiran TNI dan Kapitalis di Papua bawah bentuk demokrasi sebagai mana kita ketahui, namun problemnya ada pada ketidakadilan kapitalisme. Memang sunggu deskripsi kapitalis di Papua dikatakan memperhambat kedudukan rakyat Papua, situasi hari ini juga memang masih ekstrim dibeberapa daerah Papua, termasuk Nduga, timika,Intanjaya dll.  Sejarah dan kesadaran kelas bawah yang dimkasud rakyat akar rumput ini adalah persoalan pertimbangan. Kadang-kadang hal yang besar dicapai dalam sebuah demokrasi, misalnya terdapat hasil yang benar-benar diluar dugaan dalam sebuah Accessoir bagi saya itu adalah sebuah momen indah, ketika kita sebagai kaum generasi papua yang terpelajar mendukung  suatu hal baik, tetapi dengan jakin bagaimanapun akhrinya ada keajaiban dan hal itu berjalan lancar. Saya sebagai penulis artikel juga memberikan pandangan-pandangn pro terhadap demokrasi dan mendukung aspirasi rakyat papua untuk kita siap membela dalam sebuah cara demokrasi agar, pandangan tersebut memutuskan juga demokrasi sesuai kemauan hati kecil rakyat Papua. Dengan saya disini saya mengundang (Mengkonfirmasi) untuk Generasi papua melihat filosofis Papua secara seutuhnya. Agar  masalah-masalah papua yang sering tak dijumpai kita bisa menyuarahkan lewat tulisan, lisan, karena ini sebagai peran Generasi Papua yang akan memberikan pemahaman baik kepada semua Orang Asli Papua. Selamat membaca, Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

 


Selasa, 03 November 2020

RANA MAHSISWA YANG MELEHMAKAN ORGANISASI

 




RANA MAHASISWA YANG MELEHMAKAN ORGANISASI 

Rabu, 04 Oktober 2020

-Arinus Wamang


Lemabaga-lemaga yang didirikan di rana Intelektuan menjadi tren akhir-akhir ini, yang berbasis korupsi. Sedang membunuh watak-watak disebabkan salah dalam kepemimpinan, analisa dari segi pergerakan organisasi lokal, memberikan dampak kurang efesien. Sebab persengkokolan terjadi dalam dinamikas organisasi  itu sendiri, hal tersebut berdampak luas bagi kehancuran jalannya prosedur organisasi lokal. Sehingga dengan kemunculan pergerakan kaum Intelektual yang membangun mental korupsi dan mental pejabat, maka tujuan hadirnya visi organisasi itu dicap,korupis, nepotisme dan  kolusi. Adapun tujuan organisasi itu tidak nyata untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) karena ulah kaum mafia mencari kuasa dalam menentukan tujuan serta keutungannya, yang menyebabkan kerugian orang lain. Organiasai dikatakan tempat melatih pengetahuan,pergaulan serta pelatihan kepemimpinan untuk membangun negeri, tapi nyatanya organiasai jadikan lahan bisni serta intrumen investasi yang mempermudah kaum mafia menjalankan program sesuka hati. Manfaat dan tujuan organisasi yang dibangun sebagai lembaga independen guna membangun kebersamaan tidak terwujud Visi, Misi yang dilansasi. Dengan demikian, analisa pergerakan Mahasiswa yang sedang menentukan intelektuan memgalami cacat, bhakan kemacetan berpikir. 

Mahasiswa sebagai bagian dari pemuda mempunya peran dan fungsi yang sangat mulia dalam tataran berbangsa, bernegara demi kemajuan suatu daerah, dan bermasyarakat. Sejarah juga membuktikan bhawa mahasiswa memuktikan semangat kemjuan di daerah demi mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Peran dan fungsi tersebut antara lain: Mahasiswa sebagai “Iron stocks” atau gudang calon pemimpin organisasi di masa depan dalam pemajuan membangun negerinya. Mereka dididik perguruan tinggi untuk menjdi seorang calon pemimpin daerah nantinya. Yang  layak mengubah organ-organ maupun pemerintahan. Oleh karena itu pergerakan mahasiswa tidak hanya di isi dengan keegoisan, namun dipermatang dan dibekali diri dengan kecerdasan spritual agar menjadi pemimpin yang kuat serta melawan para mafia dalam organisasi dalam berpikir dan bertindak. Karena mahsiswa adalah “social control” yaitu pengontrol kebijakan-kebijak sekaligus pengevaluasi organisasi lokal yang dianggap tidak berpihak pada   pembangunan kemanusiaan Mahasiswa. 






Ditinjau untuk mensiasati organisasi itu maka perlu penelitian, dan pengapdian dalam penyilidikan kelemahan-kelemahan organisasi agar bisa membenahi jalanya organ tersebut. Karena mahasiswa memilik kemampuan dan keterampilan tersetntu, mempunyai presepsi holistic. Artinya mereka mampu melihat, menafsirkan, dan menyimpulkan gejala sosial secara utuh menyeluruh dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Mereka mampu berpikir kritis, kreatif, spekulatif dan deduktif dan mereka selalu berpikir ke arah perubahan.Oleh karena itu, berdasarkan pengamatan saya terhadap organisasi lokal yang berkembang, mahasiswa yang  berbekal intelektual harus berpikir kritis terhadap kondisi sekitarnya, peka, peduli dan haus akan ilmu pengetahuan dan informasi untuk kemudian memberikan apa yang mahasiswa kuasa di rana organisasi kepada masyarakat dan negeri Papua. Demikian, artike pendek saya. Selamat membaca. Semoga bermanfaat. 





PENDIDIKAN PAPUA TANTANGAN DAN SOLUSI

  Oleh : Arinus Wamang, S.H.  Pendidikan berperan sebagai arah tujuan bagi individu, masyarakat membimbing mereka menuju masa depan dengan j...