Pengikut

Jumat, 01 Januari 2021

PAPUA MILIK SIAPA

 

 

 

Penulis adalah Generasi Milenial Papua yang sementara

sedang menempu Pendidikan di Jawa Timur

 

 

PAPUA MILIK SIAPA

  

Oleh : Arinus Wamang

Artikel : Papua Milik Siapa” Bagi Orang Asli Papua harus menjadi Tuan di negeri sendiri

Juma’t 1 Januari 2021-Jawa Timur

 

Melihat  latar belakang Persoalan Papua dari tahun 1961-1969 sampai tahun 2020 yang sudah memakan banyak korban jiwa Orang Asli Papua OAP. Dibunuh disisksa, di jajah oleh berbagai macam sistem melalui pendekatan, intrumen penguasa untuk merebut  kembali Papua dan Sumber Daya Alama Papua (SDA). Perkara ini menjadi refleksi orang Papua agar bisa memandang persoalan Papua secara utuh.  Hal tersebut yang kami ketahui merupakan realitas di mana historis Papua memberikan Gambaran  bhakan permasalahan-permasalahn yang dihadapi Orang Asli Papua. Sangat beririsan sehngga memumpuk begitu banyak tetapi tidak ada respon pemerintah untuk menyelesaikannya. Maka dapat mengakibatkan terjadi kontradiksi dalam masyarakat adalah akibat karena tidak ada tanggapan,  buat aspirasi rakyat dalam menyelesaiakan pelanggaran Hak asasi manusia di Papua.  Narasi yang menjelaskan banyak peristiwa pembunuhan orang Asli Papua secara tidak langsung dan kematian tidak wajar, seakan Papua termasuk daerah rawan konflik. Kematian orang Papua awal tahu 2020 hingga perteanggan sampai akhir tahu,  juga dilalukan oleh pihak kepolisian, TNI dan instrumen negara, ini. Kemudian, fakta sejarah membuktikan bhawa Indonesia telah memanipulai Sejarah Perjuangan Papua barat agar, Papua tetap menjadi bagian dari Indonesia, selama Presiden Soharto menguasai rezimnnya.

Pada awal Soeharto berkuasa saat itu juga mempermudah investasi masuk  untuk menanamkan modalnya di tanah Papua. Dalam catatannya; M.R. Siregar menulis sewaktu PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) dilaksanakan di Papua Barat, terdapat 1024 wakil Papua yang dipilih oleh Indonesia untuk menyampaikan keingginnan rakyat Papua Barat kepada PBB melalui utusannya. Dr. Ortiz Shaz. Kel-1024 wakil ini sama sekali tidak dipilih oleh rakyat Papua Barat. Karena Sebelum pelaksaan PEPERA telah diidoktrinasi, bhakan di intimidasi oleh pemerintah RI. Pada saat itu DR. Ortiz Sanz di dalamla laporannya kepada PBB mencatat bhawa pelaksaan PEPERA sebenarnya tidak dilakukan secara bebas dan jujur. Tetapi pada akhirnya toh Papua Barat diserahkan kepada Indonesia melalui campur tangan Amerika. Semua itu dilakukan diluar pengetahuan dan keingginan Bangsa Malanesia di Papua Barat.

 

Sama persisnya penjajahan yang dihadapi Afrika dalam perkara Diskriminasi Rasial dan Apartehid sebagai kaum yang terlalu memilah siapa yang miskin dan siapa yang kaya, siapa yang hidup dalam kemewahan dan siapa yang hidup dalam kekumuhan, siapa yang layak mendapatkan makanan, pakaian dan pelayanan kesehatan dan siapa yang layak hidup dan siapa yang harus mati. Apartheid adalah sistem diskriminasi dan pemisahan rasis yang berkuasa di Afrika selatan dari tahun 1948 hingga akhir dihapuskan di awal tahun 1990 an. Dengan mengembangkan diskriminasi terhadap orang-orang kulit hitam selama bertahun-tahun, Partai Nasioanl menerapkan Apartheid sebagai model untuk memisahkan pembangunan bagi ras yang berbeda, meski pada kenyataannya kebijakan tersebut hanya bertujuan untuk melindungi kepentingan orang kulit putih (Deskripsi Nelson Mandela). Persoalan Papua sering di tandai dengan Daerah Operasi Militer  (DOM) menjadi kontraversial jika penulis melihat pendekatan  intrumen negara dalam pengamanan Papua. Sebab akibat adahnya pendekatakan yang tidak sesuai dengan harapan rakyat bangsa Papua Barat, sehingga tidak ada ketidakadilan di Papua, seperti pengunaan senjata yang tidak sah dilakukan secara membabi buta. Dalam hukum internasional menjelaskan menggunakan senjata yang dilarang oleh instrumen internasional. Sebab sebagian besar larangan didalam hukum internasional secara khusus atau dibuat secara terbabatas dalam konteks perang, sebab hal tersebut masuk dalam kejahatan perang (hukum Humaniter). Oleh sebab itu penulis tinjau kembali narasi yang memang sebenarnya sudah memakan, tahun tetapi tidak perna ada respon, postitif dari pemerintah jakarta  untuk memberikan solusi bagi Bangsa Papua Barat.

Hancurnya Sumber Daya Alam Papua dan Papua jika menyadari sebagai Para Sarjana orang Asli Papua dan para elit politik selalu memperjuangkan pemerkaran. Tanpa berikir akan terjadi kerusakan tanah Papua dan sumber daya alam Papua tidak tahu akibat dari pada pemekaran akan menimbulkan kerusakan lingkugan hidup bhakan bisa terjadi eksplorasi dan eksploitasi manusia dan hewan-hewan. Sebab hal tersebut kita orang Papua melakukan sehingga dapat mengakibatkan permusuhan dengan alam Papua sendiri. Orang Asli Papua seharusnya memiliki kepercayaan sepenuhnya terhadap diri sendiri dan alam Papua bhawa mereka juga bisa maju, kreatif pandai dan cerdas. Agar supaya Tanah Papua tetap menjadi miliknya Orang Asli Papua sebab pada awalnya orang Papua sudah hidup dalam tradisi kekayaan Alam Papua, sebelumn masuknnya Indonesia ke Papua. Maka orang asli Papua harus berpikir untuk tetap meleastarikan nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan. Karena hal ini akan memberikan dampak yang signifiikan bagi pelestarian nilai-nilai kultural buat orang Asli Papua kedepannya.

 

Realita yang penulis mengamati sejauh ini bagaimana permasalah pelanggaran HAM Papua masih belum tuntas hingga saat ini, dan bagaimana respon pemerintah Indonesia terhadap kasus-kasus yang memupuk dan beririsan di tanah Papua sudah melebihi. Sebab perkara tersebut harapan masyarakat Papua itu harus diselesaikan dengan cara yang benar dan tepat. Tetapi tidak melalui pendekatan milisterisktik, pengiriman pasukan TNI dan instrumen negara.  Fakta sejarah sudah dapat membuktikan bhawa pemerintah Indonesia menduduki Papua  dengan berbagai manipulasi sejarah dan kekerasan militer atas suatu bangsa yang memiliki nilai dan pandangan hidup sendiri. Orang Asli Papua harus bangga terhadap alam kekayaan mereka yang Tuhan sudah memberikan, alam Papua dan  sumber daya alam yang dihiasi oleh pepohonan, gunung-gunung yang dapat memberikan keceriaan begitu menawan. Serta mengandunga kekyaan Emas, perak, minya bumi dan lainnya. Membuktikan bhawa Papua bukan tanah yang kosong, tetapi memilik tuan dan keluhurnya, agar dijaga oleh orang Asli Papua OAP. Ketika kita membiarkan tanah Papua maka orang pendatang akan menguasai tempat kita, atau rumah kita melalui jalur transmigrasi untuk menguasai, menduduki tempat kita. Masa depan Papua ada di tangan orang Papua, Papua itu milik orang Asli Papua karena setiap suku, ras, bahasa dan budaya di Indonesia. Memiliki sumber daya alam yang berbedah-bedah yang Tuhan tempatkan  manusia dengan masing-masing sesuai dengan adat-istiadat mereka, Orang Asli Papua juga ditempatkan di Ujung Indonesia Timur dengan Sumber Kekayaan Alamnya. Untuk dapat dikelolah sesuai dengan kebutuhan hidup orang Papua.

Narasi tersebut yang penulis sampaikan adalah sebagai bahan refleksi dan penyadaran dalam melihat kebijakn-kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Dalam penyelesaiakn perkara orang asli papua tidak begitu signifikan yang benar-benar dirasakan di kalangan masyarakat Papua. Dapat mengakibatkan perebuatan sumber daya alam papua terus terjadi sampai saat ini melalui cara-cara sistematis. Mak dengan demikian, Orang Asli Papua harus menjadi tuan di negeri sendiri dan harus berdikari, untuk merebut kembali tanah Papua. Tanah Papua adalah milik orang Papua, tanah sebagai pemberi kehidupan. Selamat membaca. Semoga bermanfaat. Amole

 

 

 

 

 

Rabu, 16 Desember 2020

PERGERAKAN MAHASISWA PAPUA DAN DUNIA KAMPUS

 

 

 

 

 

 Penulis sebagai Mahasiswa Papua yang untuk sementara sedang studi tepat Malang jawa Timur. 


 

PERGERAKAN MAHASISWA PAPUA DAN DUNIA KAMPUS


Oleh: Arinus Wamang


Mahasiswa sebagai Agen Perubahan (Change  of agent) karena peran mahasiswa sebagai pemegang kunci revolusi untuk memajuhkan suatu  bangsa dan negara. Di negara mana saja yang selalu menjadi rujukan dan paling terdepan dalam sejarah perjuangan suatu bangsa merupakana pergerakan anak muda. Karena sejarah dunia adalah sejarah orang mudah, yang sering kali kita jumpai cerita-cerita historis dalam perjuangan pemebebasan dari penjahan-penjahan negara-negara bagian barat. Pergerakan mahasiswa di masa orde baru dan lama identik jahu berbedah dengan mental anak mudah sekarang dalam membela keebenaran dan menghidupi ketidakadilan di negeri mereka, sehingga menggamati pergolakan pergerakan mahasiswa dimana-mana sering di jadikan Lemabaga atau institusi yang mereka masuk melalui ketentuan-ketentuan teretentu. Merupakan perkara yang bagi mereka cukup serius yang sejatinya diprioritaskan. Jika melihat pergerakan di kampus ada banyak hal yang mengancam mereka sehingga mahasiswa itu terus dituntut untuk mengikuti setiap keputusan kampus dan organisasi daerah (Ordah).

Negara Indonesia juga banyak tokoh-tokoh Nasional mudah yang banyak melakukan pergerakan demi membela ketidakadilan di negeri yaitu,Tan Malaka sebagai bapak republik dan Soe Hok Gie Mahasiswa aktivis tahun 1962-1969. Mereka ini adalah anak mudah yang banyak membelah kebenaran demi berpihak pada penyelamatakn kemanusiaan Inonesia. Karena para kaum mudah indonesia dulu memebla-membela buru dan kaum tani, atas kekejaman yang dilakukan oleh penguasa untuk kepentingan pabrik-pabrik (Saham) maka hasil dari perjungan mereka Indonesia bisa merdeka. Penulis mengamti pergerakan mahasiswa papua di era milenial ini, jadi hanya menuliskan artikel pendek ini agar, penulisan ini boleh menjadi sesuatu insturmen yang menjadi bahan bahan bacaan.

Ditinjau kembali rana mahasiswa Papua yang sering disebut agen perubahan atau masa depan papua merupakan aset terpenting yang perlu dipelihara oleh bangsa dan negarannya. Karena melihat Papua ke depan ada di tangan mahasiswa dan anak mudah. Untuk meluruskan hal ini menjadi peran penting bagi mereka dibangun melalui organisasi dan diskusi ilmiah, yakni membangun mental revolusioner, serta melakukan aksi. Lihat sekarang, permasalahan apa yang terjadi di papua sejak hadirnya Freeport apakah sudah menjadi sajian diskusi! Apakah eksploitasi lingkungan kelapa sawit juga didiskusikan! Dan nduga berdarah tahun 2018. Semuanya itu hampir tidak dijadikan menu pokok diskusi Generasi Papua. Penyebab tidak adahnya membangun diskusi sehingga  terjadi krisis anak mudah yang mau berpikir tentang perkara daerah. Karena pergerakan mahasiswa sekarang menjadi mental penguasa, mental pejabat dan mental  korupsi, bukan bersosial dan membangun kemanusiaan.

Halnya tidak bisa membela kebenaran tetapi, sebenarnya mengetahui apa yang baik, tapi tidak melakukannya, karena itu adalah sikap pengecut dan paling buruk. Mahasiswa papua juga perlu dilatih untuk memiliki banyak jawaban alternatif sehingga dalam membereskan masalah bukan dengan jalan linear melainkan dialekti. Itu sebabnya membuka jiwa pantasi komunikasi yang tidak mementingkan diri sendiri. Matikan gerakan mahasiswa itu timbul dari rasa takut dan sifat penjajahan yang masih terpelihara. Apakah ini yang disebut agen perubahan! Sama halnya banyak jujursan hukum, kedokteran dan arsitektur belum tentu memanusiakan oran lain, kalau kejarnya IP, Gelar dan Toga. Ada kutipan dari salah satu mhahasiwa Indonesia “ Dalam segi ini ada suatu kesadaran bagiku. Betapa beratnya dan sukarnya perjuangan menuju kebenaran betapa giginya dekaden-dekaden ilmiah bertahan dan rumput-rumput prasangka akan mudah bertumbuh sedang pohon keberanian begitu sukar. Tetapi hendaknya aku selalu mengingat kata-kata Sahjrir “Penderitaanku hanyalah sebagian kecil saja dari pnderitaan berjuta-juta rakyat.yang lain’’ dan perjuangan untuk melawan pandangan ilmiah hanya sebagian kecil saja dari perjuangan ini sepanjang waktu dan di sepanjang muka bumi.

Ketakutan itu tidak bersunber pada keadaan tapi sutuasi wacana yang berkembang. Maka pilihan gerakan mahasiswa Papua untuk berjuang pada tujuan di atas sudah benar secara posisi. Kemudian, pada tingkat aksi, dibutuhkan upayah yang aktif dan terus menerus untuk memperluas pergerakan karena itu adalah tugas gerakan mahasiswa untuk mengantarkan soal itu hingga menjadi sebuah ombak. Jadi pentingnya membangun diskusi-diskusi ilmiah dan mengdahkan bedah buku di orgnasiasi daerah. Maka perlu juga ada kader-kader yang meluruskan pergerakan mahasiswa papua dalam bangun kesadaran untuk mengkritisi persoalan-persoalan papua. Menemukan gagasan kolektif, utama karena itu yang menjadi pendorong utama pergerakan mahasiswa dalam menunjung tinggi harkat dan martabat papua ke depan. Agar melawan kapitalis, dan perusahaan asing sebab ulah dari pada mereka sudah memperkosa alam dan eksploitasi lingkungan di papua.


Tujuan hadirnya dunia kampus adalah sebuah Lembaga Pendidikan tinggi riset yang memberikan nilai kepada mahasiswa/i yang belajar, dalam menentukan kualitas belajar dan tugas-tugas yang diperoleh dari kampus guna memajukan mahasiswa untuk mencapai cita-cita dan masa depan. Kampus juga memberikan ketentuan-ketentuan pada mahasiswa baru dan lama, dalam menunjang nilai-nilai bersosialiasi antara lingkungan kampus serta kegiatan yang dilakukan untuk mendukung prosedur kampus. Sehingga melaluinya Kampus  dapat menciptakan pemimpin-pemimpin andal yang mampu menyesuaikan diri dengan dinamika kehidupan di tengah masyarakat, negara dan dunia.  Maka saya sebagai Penulis Artikel Pendek dengan Judul “Pergerakan Mahasiswa Papua dan Dunia Kampus” akan memberikan pengalaman yang saya dapat melalui proses pengenalan dunia kampus. 



Alkisah’’Semenjak Saya belum mengenal Kampus, Saya berangkat dengan latarbelakang keluarga yang sederhana  dari kampung halaman saya di Papua, saya tidak tahu kampus yang saya akan masuk untuk menempuh Pendidikan tinggi, karena yang saya pikirkan dalam benak adalah nama kampus, itu menjadi responsif walaupun saya tidak menduga dan tidak tahu. Sembari berjalannya waktu sayapun mendapat salah satu Kampus Perguruan tinggi di Pulau Jawa, tepat di kampus Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur. Saya dapat Brosur dari Kampus tersebut, sehingga saya tertarik dengan Kampus ini, maka dengan semangat dan inisiatif saya mengiluti test Online dengan syarat-sayarat yang ditentukan dari kampus. Kemudian, melalui proses ini Nama saya tembus melalui jalur online dan diterima dari pihak kampus, setelah saya diterima dari Kampus banyak hal yang saya Pelajari dan mengikuti karena sebagai Mahasiswa plonco (Calon Mahasiswa yang sedang menggikuti Kegiatan Kampus). Awalnya saya berangkat dari kampung halaman sebagai Status Tapula Rasa artinya (Sejenis Kertas Kosong) namun melalui pengenalan Lingkungan kampus dan mendapatkan materi-materi  yang saya ikuti maka sayapun memiliki Stimulus yang dapat merespon kegiatan-kegiatan itu. Hal-hal yang belum perna saya pikirkan Setelah mengikuti setiap proses belajar di lingkungan kampus saya diperkenalkan dan dipertemukan juga dengan teman-teman dari berbagai, Ras,Suku,Bahasa,dan Budaya di Indonesia. 

Sembari berjalannya waktu setelah saya mengikuti proses di kampus, banyak kegiatan-kegiatan positif yang saya ikuti dan merasakan sedikit perubahan dalam diri saya, dan saya berpikir bhawa guna hadirnya Kampus dapat memberikan Pendidikan tinggi riset kepada Mahasiswa dalam menanam benih yang hasilnya akan bermanfaat nanti. Setelah saya mengenal kampus dan berpikir bawah melalui kampus Mahasiswa Memiliki Intelektual artinya, Memiliki Wawasan,Cerdas,Berilmu dan Berpengetahuan. Jadi disinilah saya menyadari bawah jawaban atas semua Perjuangan peri dan suka-duka ini untuk mendapatkan sesuatu yang belum saya pikirkan sebelumnnya tentang dunia kampus karena mencapai hal ini tidak datang dengan sendirinya tanpa Stimulus dan respon saya terhadap objek-objek yang ada faedahnya. Meskipun tidak pernah memikirkan dalam kehidupan nyata kalau saya akan menemukan kampus yang memberikan arah tujuan dan masa depan. Karena memperoleh semuanya harus ada usaha dan kerja keras maka jawaban itu bisa didapat oleh siapaun dia yang mau belajar sunggu-sunggu dan berusaha.

Kesimpulannya bhawa, dari pengamatan kita memahami bagaimana rakyat Papua berbelenggu dalam kekerasan struktural-struktural politik, ekonomi maupun sosial maupun kebudayaan. Sejarah masa lalu memberikan gambaran atas pelanggan HAM yang masih tertanam dalam memori kolektif rakyat Papua. Oleh karena itu untuk merebut keadilan kita tetap lawan, dengan adanhya Demokrasi di atas negeri ini.

Penulis adalah mahasiswa Papua yang sedang Berkuliah mencoba menuliskan artikel dengan Judul “Pergerakan Mahasiswa Papua dan Dunia Kampus’’ ini agar setiap pembaca mendapat peran dan nilai-nilai gerakan mahasiswa dari isi penulisan ini. Semoga bermanfaat.




Sabtu, 12 Desember 2020

TEKNIK MENULIS

 

Teknik Memulai Sebuah Tulisan 

(Emai,wmangarinusw@mail.com)

 

 

1. Teknik Bercerita

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

Seminggu yang lalu, saya bertemu kembali dengan teman masa kecil dulu. Beliau terlihat begitu beda dari beberapa tahun yang lalu. Yang jelas, perbedaannya yang sekarang dengan yang dulu adalah keceriaan wajahnya. Saya melihat wajahnya begitu bersih dan bahagia. Barangkali yang menyebabkannya terlihat begitu bahagia adalah ketenangannya dalam menjalani setiap masalah yang ada dalam kehidupannya.

Saat pertemuan itu, ia tak ragu menyapa saya terlebih dahulu. Duh, begitu humblenya beliau. Tidak ubah dari masa kecilnya. Sama-sama mudah menyapa orang lain dan begitu ramah pada siapa saja. Termasuk kepada saya yang padahal sudah beberapa tahun tidak bertemu.

 

(lanjutin terus ceritanya, sampai di mana Anda merasa ceritanya telah selesai)

 

***

(setelah cerita selesai, maka ambil hikmah atau pelajaran dari cerita tersebut. Seperti di bawah ini)

Begitulah hubungan persahabatan. Walaupun sudah terpisah jauh dan sudah lama tidak bertemu, yang namanya sahabat akan tetap selalu hangat. Memberikan senyumannya, memberikan kebahagiaannya, dan memberikan apapun yang ia punya kepada kita. 

Ketika kita merasa telah memiliki sahabat yang saat kita berada dekatnya, ia selalu memberikan ketenangan pada kita. Maka, jagalah ia dengan sebaik-baiknya.

 

Note: saat menggunakan teknik menulis dengan bercerita ini, Anda boleh menggunakan subjek aku, saya, kamu, atau menyebut nama tokohnya langsung. Lebih kurang teknik bercerita ini sama seperti menulis cerpen, kemudian di bagian akhir, dituliskan hikmah dan pelajaran apa yang didapatkan dari cerita yang dituliskan.

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Teknik Percakapan

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

 

 

Ibu       : Nak, ibu boleh minta tolong sesuatu?

Anak : Kenapa, Bu?

Ibu : Ibu minta tolong dibelikan teh dan kopi di warung untuk minum bapak besok pagi. Anak : Ah, nanti saja, Bu. Saya lagi bikin tugas kuliah.

Ibu       : (ibu hanya diam)

 

(lanjutkan terus sampai Anda merasa bahwa percakapannya telah selesai)

 

***

Ingatlah, selagi kedua orangtuamu masih ada dan hidup di dunia ini, maka maksimalkanlah berbakti kepada mereka. Karena, kita tidak pernah tahu, kapan ajal dan kematian akan menjemput mereka. Jangan sesekali berkata “ah” atau membangkang kepada mereka. Bukankah kita juga sudah sering mendengarkan kalimat bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu? Itu artinya kita haruslah memaksimalkan amalan kebaikan kita kepadanya. Jangan sampai kita baru menyesal, ketika mereka telah meninggal dunia.

Note: teknik ini dimulai dengan percakapan. Apapun itu percakapannya, silakan. Setelah itu, ambil pelajaran dan hikmah dari percakapan seperti contoh yang telah saya tuliskan di atas.

 

3. Teknik Quote/Kutipan

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

 

“Yang melemahkan semangat ada dua perkara. Pertama, prasangka, kedua hati busuk.”

(Buya Hamka)

 

Memang betul bahwa semangat itu seperti iman dalam kehidupan manusia, kadang naik dan kadang turun. Ia selalu bergelombang dan tentu kita sebagai aktor kehidupan ini harus terus membuatnya menjadi seimbang.

Buya Hamka, sebagaimana seperti kutipan di atas, semangat itu bisa melemah karena dua perkara. Penyebab pertamanya adalah prasangka (buruk) kita kepada orang lain. Kedua, hati busuk kita yang tidak suka melihat orang lain berbahagia.

Note: Anda bisa mengawali tulisan dengan sebuah kutipan atau quote. Kutipan atau quote siapapun itu, termasuk bisa dengan kutipan atau quote yang Anda buat sendiri. Setelah itu, uraikan maksud tulisan Anda hingga selesai.

 

4. Teknik To The Point

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

 

Ada yang bilang kalau CINTA adalah (C)erita (I)ndah (N)amun (T)ak (A)badi. Di satu sisi, saya sepakat. Namun, di sisi lain barangkali ada hal yang harus diperjuangkan bersama.

Cinta akan menjadi tak abadi jika kita tak mampu memosisikan cinta dengan sebaik-baiknya. Cinta akan terus menjulang tinggi, jika kita bersikap dewasa kepada cinta. Sebab, cinta akan memberi segalanya. Akan membuat kita lebih bersemangat, lebih berbahagia, dan lebih optimis dalam kehidupan ini.

Namun, juga berhati-hati bahwa cinta bisa membuat kita jatuh, patah, dan kecewa.

Note: teknik to the point langsung menceritakan atau menuliskan maksud dari tulisan yang Anda sampaikan. 

 

5. Teknik Puisi

 

(JUDUL TULISAN ANDA)

Nama Anda

 

Sebelum senja kemarin, aku masih menatapmu lekat-lekat

Batang hidungmu masih terlihat jelas

Senyummu masih merekah, seulas bibirmu pun masih melengkung

Namun, kini tiada, tak ada lagi itu semua

Tepat tengah hari itu, kamu disambar bukan oleh petir

Tapi, oleh ajalmu sendiri, di atas keras dan panasnya aspal

Digiling roda-roda raksasa yang melintas

 

 Begitulah hidup, pasti akan tiba titik terakhirnya, titik yang bernama kematian. Tidak mengenal tua atau muda. Tidak mengenal sakit atau sehat. Semua pasti akan tiada.

 

Note: puisinya bebas, bisa kamu tuliskan sendiri, atau bisa menggunakan puisi penyair lain asalkan kamu cantumkan siapa yang menulisnya. Kemudian setelah itu, buatlah tulisan yang kamu tulis sendiri yang berkaitan dengan puisi sebagai pembuka tulisanmu tadi.

.  

 

 

NOTE: Lima teknik kepenulisan di atas adalah teknik yang biasa saya gunakan saat menulis buku. Jika Anda juga ingin menggunakan teknik yang sama. Silakan. Namun, jika ada teknik lain yang Anda ingin gunakan di luar teknik yang lima di atas, juga silakan. Kelima teknik kepenulisan di atas hanyalah sebagai panduan awal ketika Anda ingin mulai menulis.

 

 

PROFIL DIRI

 
 
 PROFIL DIRI
 

Nama                          : Arinus Wamang

Tempat tanggal lahir  : Kwamki-lama 13 Juni 1997

Jenis kelamin             : Laki-laki

Suku                           : Damal

Umur                          : 26 Tahun

Status                         : Mahasiswa
 
Kampus                      :Universitas Merdeka Malang (UNMER)
 
Fakultas                      : Hukum
 
Jurusan                        : S1 ilmu hukum
 
Cita_Cita                    : Pengacara
 
Hobi                           : Membaca & Menulis

Asal                            : Timika 
 
Distrik                        : Kwamki narama,
 
Jl.                                 : Amole 02, Kwamki narama, Kec, kwamkilama
 
Negara                       : WNI


 
 

PENDIDIKAN PAPUA TANTANGAN DAN SOLUSI

  Oleh : Arinus Wamang, S.H.  Pendidikan berperan sebagai arah tujuan bagi individu, masyarakat membimbing mereka menuju masa depan dengan j...