Pengikut

Kamis, 25 Agustus 2022

PENTINGNYA KESADARAN LITERASI PAPUA

 

                                                                          (Gambar Foto)

 

ABSTRAK

Berdasarkan pengalaman dan pemahaman tentang kemajuan literasi Papua sampai kini yang masih perhatian semua orang Papua sehingga penulis ingin mendeskripsikan kemajuan literasi dari berbagai sudut pandang.

Adapun edukasih hidup orang asli papua yang masih kontradiksi dengan kebudayaan luar sehingga memicu problem yang menggangu eksitensinya. Oleh karena itu pengamatan ini dikaji dari ha-hal pokok yang sering terjadi di tanah papua untuk meninjauh dengan cara pandang Papua dalam memajukan literasinya.

                 karena penulis sendiri melakukan percobaan agar kemajuan literasi harus didikung oleh semua elemen masyarakat, pemerintah dan pemimpin untuk sama-sama menyelamatkan generasi dan masa depan papua.

Kata kunci: Literasi Papua

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

 

Permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua tidak terlepas dari masalah Pendidikan karena ada korelasi yang sangat mengikat kemajuan kualitas literasi Papua, dirisli oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak november 2017 lalu. Sebab permasalahan HAM yang berdampak pada pendidikan memicu turunya Pendidikan Papua.

          Bhawa survei ini dilakukan untuk bagaimana memahami permasalahan Papua. Meninjauh kemajuan literasi dan perkembangannya, apa penyebab lajunya literasi papua yang sulit dikembangkan tersebut. Hal ini menjadi catatan-catatan juga bagi para kalayak bersama agar kesadaran tentang literasi dapat mengedepankan.

Pengembangan pendidikan yang rendah di papua mengalami penurunan sampai 14,33 persen hasil riset LIPI, oleh sebabnya berdampak pada kehidupan masyarakat papua. Modernisasi juga menggangu literasi akhirya kurang membaca dan menulis bagi kalangan generasi Papua akhir-akhir ini. 

Itu sebabnya pentingya memahami secara objektif realitas dari semua prespektif, baik kebudayaan, ekonomi dan sosial, guna mendorong orang asli papua memahami pengaru globalisasi lewat literasi. Dengan  permasalahan tersebut kesadaran tentang literasi di flow up bagi kalangan terdidik agar dibenahi lewat kegiatan-kegiatan yang dapat memajukan pendidikan lewat membaca dan menulis. 

 

PEMBAHASAN

Karakter Literasi Papua

Berpuluh-puluh tahun orang asli Papua hidup lama dalam imajinasi nasionalisme yaitu, adat-istiadat yang mengenyam pendidikan lewat rumah adatnya masing-masing di setiap suku, bahasa di papua. Sehingga sekolah budaya tersebut sudah menjadi darah daging orang asli Papua. Namun hal tersebut dapat mendukung orang Papua menyatuh akrab dengan lingkungannya agar filosofis kepapuaan terus bertumbuh kembang bersama alam Papua.

Artinya, Literasi Karakter Papua sudah dimiliki sejak lama oleh orang asli papua, jadi hanya upaya edukasi untuk pengembangkan minat membaca dan menulis ini sangat penting dikalangan Generasi Papua yang terus bertumbuh dalam organasis bhakan dunia kampus.

Karena hal tersebut akan berorientasi pada pengembangan kemajuan, sumber daya manusia papua untuk masa kini dan masa yang akan datang. Salah satu hal yang urgen adalah literasi berpola papua ini dalam bentuk karakter orang asli papua sendiri yang nantinya membangun sekolah jalan, lapak baca, kedai buku, baca gratis dll.

Akan tetapi penulis respect, bagi siapapun Generasi Papua yang memiliki kesadaran literasi sedang dan terus membangun literasi jalanan untuk bangun kesabaran kolektif orang asli Papua sampai kini. Apalagi di masa teknologi yang maju sekarang diperlukan kesadaran kolektif untuk kalangan-kalangan generasi saling topang untuk memberikan kontribusi Papua lewat literasi. 

Aset terbaik memajukan Papua adalah lewat literasi karena lewat membaca. Menemukan ide-ide brilian dengan itu supaya menyatukan ide,gagasan dan konsep yan akan, digunakan untuk membangun sumber daya manusia Papua ke depannya.

KESIMPULAN

Orang Asli Papua sebenarnya, cerdas secara filosifis kepapuaan hanya saja beberapa kendala yang membuat orang asli papua merasa ketidakadilan mendapat hak mereka. Salah satunya Pendidikan di Papua maka pentinya membangun kesadaran  literasi yang berkarakter Papua. Mengajak masyarakat berpikir kritis, analisis tentang persoalan Papua dari semua segi yang bertumbuh dalam ruang-ruang bebas. Karena disana daya pikir masyarakat bertumbuh, memahami realita lebih selektif. 

 

Penulis adalah mahasiswa Papua sementara mengenyam pendidikan di salah satu Universitas ternama di Jawa Timur Indonesia. 

Penulis : Arinus Wamang, 

Mahasiswa hukum

Universitas Merdeka

Malang 2022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rabu, 29 Juni 2022

PREDIKSI SETELAH PENGESAHAN DAERAH OTONOMI BARU DI PAPUA

 

 

 

                              (Gambar foto kedai cangkir kopi)


Oleh : Arinus Wamang

Artikel : Prediksi setelah Pengesahan Daerah Otonomi Baru di Papua.

 

Tepat pada tanggal 30 Juni 2022 Jakarta, lewat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah mengesahkan Daerah Otonomi Baru di beberapa wilayah Papua. Antaranya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Isu Nasional ini menjadi permasalahan sebab masyarakat akar rumput memahami kehadiran Daerah Otonomi Baru, dapat merugikan masyarakat adat. Dari berbagai dampak negative karena akar masalah Papua tentang Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan lainya.  Pemerintah Pusat dan DPR RI, belum merealisasikan kebijakanya. Pemerintah Pusat seakan-akan mengabaikan dan menjadikan Wilayah Papua sebagai tempat merampas Sumber daya alamnya.

            Untuk kepentingan Penguasa negara sehingga masyarakat akar rumput merasa bhawa Pemerintah Pusat dalam hal ini, DPR RI seharusnya berpikir mempertibangkan Pengesahan DOB.  Sebab masalah Papua belum selesai dari berbagai segi pembangunan. Oleh karena itu kebijakan yang diambil supaya lewat pendekatan yang konprehensif serta menerapkan pola yang benar dan bijaksana untuk pemabangunan Papua. Sejak 51 tahun hingga kini, kaki tangan Pemerintah Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang hanya memandang Papua dalam prespektif sumber daya alam, sehingga sumber daya manusianya diabaikan.

Merujuk permasalahan tersebut bhawa Undang-Undang Otonomi Khusus yang ditetapkan tanpa keterlibatan perwakilan rakyat Papua oleh Pemerintah Pusat. Masyarakat Papua merasa negara tidak menghargai Petisi Rakyat Papua (PRP) dan Majelis Rakyat Papua (MRP).  Karena intervensi hak-hak masyarakat di wilayah otonomnya sendiri. Maka prediksi Penulis setelah pengesahan DOB akan muncul berbagai konflik antar suku-suku di beberapa wilayah yang dimekarkan menjadi Provinsi Papua.

Penetapan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, didalamnya dilabeli Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) jadi kontradiksi bagi orang asli Papua yang pro, kontra soal  wilayah-wilayah yang mau dimekarkan. Permasalahan tersebut tentu menimbulkan stigma buruk bagi orang asli Papua bhawa Negara Republik Indonesia mengambil Kebijakan oleh DPR RI tidak ada transparansi, keterbukaan menderngar aspirasi rakyat Papua.

Oleh sebab itu dampak-dampak yang akan terjadi setelah adanya Pemekaran dan otonomi khusus yang penulis prediksi otomatis Orang Asli Papua disingkirkan, dimarjinalisasi, dikucilkan, diabaikan di atas tanah Papua. Dengan bukti selama otonomi khusus pertama berlaku belum ada kesejahtraan bagi masyarakat Papua Sabang sampai Merauke maka atas dasarnya orang asli papua menolak Daerah Otonomi Baru (DOB).

Adapun beberapa dasar hukum yang belum  di implementasikan adalah menjamian hak-hak masyarakat adat Papua dalam Undang-Undang otonomi Khusus BAB XI tentang Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat Pasal 43, Pasal 44 dan Pasal 45 tentang Hak Asasi Manusia. Dengan demikian atas dasar ini mayarakat Papua berhak untuk mendapatkan keadilan di mata hukum, demi menjamin kehidupan orang Papua yang mandiri dan sejahtrah.

Negara Indonesia adalah negara hukum Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 maka yang memiliki tugas dan wewenang dapat menerapkan hukum secara professional lewat pendekatan budaya. Karena Penerapan hukum bagi Papua tidak bisa dipandang sebagai sebala mata, serta membuat  banyak narasi untuk kepentingan penguasa. Namun Penerapan hukum Papua sejatinya berpola Papua dengan berbagai sudut pandang  artinya membangun Papua bukan pendekatan makan minum. Bukan juga soal Pembangunan insfrastruktur dll, tetapi permasalahan harga diri dan Kemanusiaan Orang Asli Papua.  


-Kamis, 30 Juni 2022 Jawa Timur -Indonesia

             

Jumat, 20 Mei 2022

KEMANFAATAN PRODUK LOKAL DALAM BUDAYA PAPUA

                                          



  (Gambar: Petik sayur Gedi,Malang 2022)



Penulis : Arinus Wamang

Artikel : Kemanfaatan produk lokal dalam budaya Papua

dikaji berdasarkan pengamatan dan pembacaan.

 

Penting orang Papua memajukan Produk Lokal di segalah sektor ekonomi dan industri. Karena Papua memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Kekayaan yang mengandung emas,hutan,air dan tanah, lebih darinya tidak saya sebutkan. Namun hal ini penting didukung oleh peran pemuda papua sebab Pemuda adalah agen perubahan (Agent of channge) di tengah-tengah masyarakat. Di dikung oleh kajian ilmiah pada produk tertentu untuk memberikan pemahama kepada masyarakat adat Papua disertai dengan tindakan-tindakan kecil. Yang dimulai dari pemuda lewat penyeadaran, sosialisasi dan pelatihan khusus sehingga masyarakat didorong untuk bekerja secara mandiri,kreatif pada produk lokal. 

Melakukan pendekatan ini tidak terlepas dari Pihak terkait Pemerintah, Kepala Distrik,Desa dll, agar berkolaborasi dalam mengembangkan potensi masyarakat adat Papua. sehingga masyarakat bisa bekerja mengelolah sumber daya alam yang sudah tersediah, seperti tumbuh-tumbuhan,buah-buahan,ternak serta hasil pertanian di tengah masyarakat Papua itu sendiri. 

Di beberapa daerah yang tidak memiliki sumber daya alam seluas Papua. Di Indonesia sering memanfaatkan sumber daya alam dengan berbagai kajian ilmiah tujuannya, menemukan nilai jual lalu, dikembangkan ke dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya di Pulau Bali, yang tidak memiliki sumber daya alam yang cukup tetapi berkesempatan. Memajukan budaya dan masyarakatnya dengan Budaya Batik Kain Bali dengan berbgai kreasi terbaik, termasuk di isi pertanian, perkebunan, kehutanan dan lainnya.

Dari sini kita pahami bhawa bicara masalah besar Papua tidak hanya lewat politik (status quo) yang masyarakat sebagian besar belum memahami substansinya, namun segi pengembangan produk lokal Papua. Juga sangat berpotensi untuk Papua mampu bersaing lewat produk-produk lokal. Kemanfaatan Sumber daya alam agar masyarakat memiliki daya juang di segalah sektor ekonomi kreatif. Kemudian, memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup termasuk Flora dan Fauna, seperti di dataran Papua sekitar 75% wilayah tanah dataran ditumbuhi oleh hutan torpis yang lebat mengandung ragam jenis kayu yang tersebar secara heterogen. Karena sebagian besar hutan belum pernah dijamah orang asli Papua. jadi, jenis flora di Papua memiliki persamaan signifikan dengan jenis flora di benua Australia. 

Penulis mengambil contoh  Fauna di wilayah Kabupaten Intan Jaya antara lain adalah: Cendrawasi, Kasuari, beberapa jenis Elang, Merpati dll. Berbagai jenis seranga dan burung ini semua adalah yang dimilik oleh Alam Papua yang luas. Semua yang penulis jelaskan tersebut merupakan sumber kekayaan alam papua, yang bisa di majukan di tingkat regional maupun nasional. 

Oleh karena berbicara ekonomi dalam konteks sumber daya alam Papua merupakan permasalahan utama yang sebenarnya, tidak  bisa diabaikan, supaya di sisi tersebut peran pemuda dan generasi Papua bertindak menyelamatkan Sumber daya alam Papua (SDA). Peran pemuda untuk mengajak masyarakat adat memajukan produk lokal, karena generasi milenial tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga memiliki kreatifitas dalam segala aspek kehidupan. 

Dari penulisan ini, penulis ingin simpulkan bhawa peran pemuda dan generasi sangat vital untuk berkontribusi mendorong masyarakat adat Papua memajukan segalah sektor ekonomi dan industri untuk pemajuan pengembangan produk sumber daya alam papua. Bukan saja menikmati hal-hal yang praktis saja namun, persoalan ekonomi lokal Papua dikelolah untuk  masyarakat  demi kehidupan yang berkelanjutan di bumi Papua. 

''Penting memajukan produk  lokal Papua untuk kehidupan masyarakat yang  lebih mandiri, dalam masa depan Papua yang lebih keren di masa mendatang *Arinus Wamang

 

Jum, 20 Mei 2022.





Senin, 06 September 2021

MELAWAN ARUS BALIK ABOUT LIFE



 Penulis:  Arinus Wamang

Artikel fiktif melawan Arus Balik di tanah rantau

 

Sering kali siklus kehidupan memberikan banyak warna yang tak terduga, entah itu rasa kepahitan, kesedihan dan kebahagiaan. Terjadi dalam kehidupan atas kebenarana yang direnungkan oleh manusia secara langsung, seperti masalah sosial,ekonomi, politik dan budayah. Ada juga keadaan-keadaan di mana kita diajarkan oleh kehidupan untuk melawan kerasnya arus balik dalam kehidupan. Melawan kerasnya, rasa egois, rasa puji diri dan gengsi kita yang tertanam. Sebab siklus ini datang semacam memberikan proses yang membuat jiwa dan rasa mengalami pasang surut. Yang sering kali susa memgambil keputusan sehingga kita di ajarkan untuk tetap bersabar dalam menjalani setiap percobaan yang ada. Keadaan seperti ini dilihat bagian melawan zona nyaman supaya dapat keluar dari jeratan-jeratan yang menyempit jalan bagi perjuangan. Meskipun dilawan dengan kekuatan tetapi dikalahkan karena arus balik telah mendominasi ruang-ruang bagi jiwa dalam diri manusia. Sebab kepahitana dalam melawan adalah racun yang timbul dari dalam diri itulah musu terbesar yang sulit dilawan. Sehingga pada akhirnya terlena melalui situasi yang dirancang oleh kekuatan arus balik, secara lahiria manusia sebagai makluk Ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Tetapi ada batas ruang dan waktu untuk memahami sebelum bertindak  keluar dari jeratan arus balik.

Manusia bisa berpikir secara rasional, bekerja cerdas, berjuang dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam kehidupannya. Maka dari itu untuk menunjang kekuatan diri hal terpenting adalah melawan arus balik secara terus-menerus sebab kekuatannya, tak pernah hilang bila hal itu sudah ada.  Mencari kebenaran sering kali diperebutkan oleh keadaan untuk diklaim sebagai pemilik  oleh manusia. Identifikasi arus balik memerlukan mutuh supaya jangan ada peluang masuk bagi faktor tersebut, Oleh karena itu lubung dari pada arus balik harus ada kebenaran yang diambil sebagai point, penting merubah kekuatan diri. Sebab ada kekuatan kebenaran bisa diubah, artinya kebenaranya itu tidak sepenuhnya mutlak karena ada kemungkinan digugurkan. Mengenai hal ini ada sebuah istilah yang menarik, yaitu kementakan. Sebuah kebenaran melawan arus balik yang tidak pernah dicapai secara mutlak dan absolut. Melawan euforia bagian membuka jalan menuju ladang kebaikan, melalui tindakan-tindakan kecil yang positif. Eksistensi manusia adalah keberadaan manusia di dunia. Ada dua pertanyaan menarik: Bagaimana manusia berada di dunia? Dan dunia yang mana?’’ dunia tempat  manusia untuk melawan arus ada dua sisi yang pertama dunia dalam diri, dan yang kedua diluar dirinya.

Manusia ada secara fisik melalui proses kelahiran. Saya tidak ingin membahas dimana manusia berada sebelum dikandung dan dilahirkan. Keberadaan awal manusia setelah dilahirkan tergantung pada siapa yang memeliharanya. Semakin besar anak itu mulai memiliki kehendak. Melalui kehendak inilah akan terlihat dasar-dasar eksistensi manusia. Ada sesuatu yang keluar dari dalam diri individu seakan uncul menampakan diri. Sesuatu itu dapat berupa keinginan, rasa takut, keberanian, cita-cta. Pernyataan bhawa manusia lahir seperti kertas putih bagi saya hanya urusan individu kecil itu belum memiliki kemampuan atau kekuasaan atas dirinya. Melawan arus balik ini tidak ssemena-mena melalui cara yang biasa-biasa saja namun memerlukan kemampuan yang bertumbuh secara terus-menerus karena pesaingan kita adalah musu yang tak terlihat. Terutama dibantu oleh tindakan-tindakan positif yang dibangun setiap hari itu akan berpengaruh dan tentu akan membantu melawan arus balik.  Saya sendiri sering gelisa dalam kehidupan sebab saya merasa rasa ini akan memberikan pemahaman baru untuk menjawab kegelihatan. “Menyadari kegelisahan diri akan mengarahkan kehendak manusiawi untuk mewujudkan eksistensi kita sebagai individu”(Wahyu Raharjo). Semoga bermanfaat.

Malang, 06 September 2021

 

 

PENDIDIKAN PAPUA TANTANGAN DAN SOLUSI

  Oleh : Arinus Wamang, S.H.  Pendidikan berperan sebagai arah tujuan bagi individu, masyarakat membimbing mereka menuju masa depan dengan j...