Oleh : Arinus Wamang, S.H.
Pendidikan berperan sebagai arah tujuan bagi individu, masyarakat membimbing mereka menuju masa depan dengan jelas. Karena dengan pendidikan memupuk nilai-nilai kemanusiaan, melati pikiran kritis. Pendidikan adalah Navigasi untuk membuka cakrawala dalam peradaban, pembangunan dan pemerataan di setiap pembangunan kehidupan manusia.
Pendidikan menetapkan arah hidup bagi individu, kelompok dan masyarakat. Pendidikan juga membuka pikiran pengetahuan, pengalaman dan mengarah manusia untuk berpikir Objektif, rasional, ilmiah serta membuka cakrawala masa depan. Pendidikan yang bermutu akan membentuk karakter, secara teknis maupun praktis karena dengan ini setiap insan mampu beradaptasi dengan tantangan jaman.
Lemahnya Sistem Pendidikan di Papua
Ditinjau dari sistem Pendidikan di tanah Papua mengalami banyak problematik sebab sistem pendidikan di Papua khususnya, daerah terpencil. Secara de facto pendekatan kurikulum bhakan pembelajaran yang diberikan tidak sinkron dengan realita. Sebab pihak keamanan mengambil alih tugas para pendidik di pedalaman Papua, itu di Kabupaten Keerom, Kabupaten Puncak Papua dan Kabupaten,Yahukimo. Ini merupakan bagian dari penjajahan Psikologi terhadap Generasi Papua sebab Pendekatan yang dilakukan tidak tepat. Sebab menggangu pertumbuhan psikologi generasi Papua oleh karena itu diperlukan pendekatan yang lebih profesionalisme.
Papua, dikenal dengan daerah terisolir yang sulit ditelurusi khusus di pedalaman sehingga memerlukan barometer yang terukur efisien supaya akses pendidikan . Langsung dirasakan oleh Generasi Papua yang belum diperhatikan secara khusus. Agar di daerah yang sulit mendapatkan akses bisa terjangkau dalam pemerataan Pendidikan. Sebagian besar Generasi Papua bagian pelosok pegunungan seperti di Kabupaten Ilaga, Intanjaya, Nduga dll, Papua belum tersentuh sebab sekolah , sekolah dibakar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab sehingga ada jumlah sekolah yang belum dibangun seperti di Kabupaten Puncak Ini problem serius sala satunya karena kurangnya perhatian dari Pemerintah daerah. Sulit untuk menentukan arah pendidikan dan skala prioritas bagi Sumber daya manusia Papua khususnya kabupaten yang menjadi rawan Konflik.
Menurut data statistik Provinsi dengan tingkat pendidikan rendah di Indonesia, berdasarkan harapan sekolah (HLS) pada tahun 2023/2024 adalah Papua dengan HLS 11,15 tahun. Akumulasi data ini dirilis berdasarkan presentasi akses Pendidikan di tanah Papua khususnya, daerah-daerah yang sulit mendapatkan akses Pendidikan. Hal ini berdampak pada rendahnya literasi, kurangnya minat baca buku yang rendah. Maka memerlukan solusi alternatif dalam memecahkan masalah pendidikan di tanah Papua.
Solusi Pendidikan Papua
Oleh karena itu Papua membutuhkan strategi sistem pendidikan yang bermutu dan berkualitas, sesuai dengan nasionalisme orang Papua. Secara de facto pendekatan kurikulum merdeka belajar. Dianalisis sejauh ini, masih belum tepat karena metode yang diajarkan tidak berfokus pada kemampuan anak tapi lebih pada materi. Ini justru membentuk anak untuk pribadi yang tidak produktif dan kreatif. Oleh karena itu kurikulum merdeka belajar ini mesti diubah dengan sistem belajar yang lebih berfokus pada kelebihan generasi Papua itu sendiri.
Perkembangan literasi di tanah Papua kerap kali, sangat jauh dari harapan sehingga memerlukan semua dukungan terutama pemerintah daerah, untuk meningkatkan literasi dengan membuka toko buku, menyediakan akses pendidikan gratis maupun tempat pelatihan balai menulis atau balai latihan Pendidikan Gratis. Karena ini dapat membantu menyelamatkan Generasi bhakan masyarakat Papua supaya pendidikan tidak hanya menuntut biaya melainkan menyelamatkan masyarakat supaya semua punya akses yang sama terhadap Pendidikan.
Pemerintah perlu prioritas Pendidikan khusus, dengan pemetaan Pendidikan secara skala prioritas terutama bagi masyarakat OAP yang buta huruf. Melalui langkah -langkah konkrit, seperti membangun pola Asrama dengan Jenjang Usia, baik dewasa maupun anak-anak, yang tidak mengenal huruf, abjad dan angka. Dengan ini dapat membantu meningkatkan literasi di tanah Papua. Tidak hanya Sampai disitu, Prioritaskan Progam Pendidikan Gratis berdasarkan KTP orang asli Papua. Karena ini membantu identifikasi kebutuhan sesuai dengan masalah yang dialami. Maka dari sini setiap pengajar maupun guru mengenal permasalahan literasi secara individu maupun kelompok. Hal-hal yang mendukung pertumbuhan literasi Papua adalah sebagai berikut;
1. Membangun sekolah berbasis kearifan lokal.
2. Membangun Pelatihan Literasi Gratis
3. Membuka toko buku gratis, setiap OAP bisa akses secara umum di setiap kabupaten dan kota.
4. Membangun Balai latihan, Musik, Budaya, Sastra Papua dan Keterampilan teknis, yang berhubungan dengan kearifan lokal Papua
5. Membangun Museum Papua secara skala,
6. Membangun Pendidikan adat.
7. Menerapkan kurikulum bahasa di setiap jenjang Pendidikan di tanah Papua.
Dengan Pendidikan di Papua punya harapan dan masa depan. Karena itu pentingnya, Pendidikan untuk semua orang. Sebab hanya dengan Pendidikanlah manusia akan selamat. Tanpa Pendidikan harapan dan masa depan hanyalah sebuah mimpi yang kosong. Semoga bermanfaat.
Penulis adalah Mahasiswa Magister Hukum di salah satu Universitas terbaik di Indonesia.
Kamis, 02 Oktober 2025.






